TEORI : PENGERTIAN
HAKIKAT MANUSIA
http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_12.html
Hakekat
manusia adalah sebagai berikut :
- Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
- Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
- Yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
- Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
- Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
- Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
- Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
- Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
ARTIKEL : HAKIKAT MANUSIA
Seperti apakah hakikat manusia itu ? Jawab : Manusia adalah
hamba Allah (’abdullah) dan khalifah di muka bumi. Sebagai hamba Allah, manusia
berkewajiban untuk beribadah kepada-Nya. Sebagai khalifah di muka bumi, manusia
berkewajiban untuk memakmurkan bumi, melakukan perbaikan (ishlah) diatasnya,
dan tidak malah membuat kerusakan diatasnya. Manusia adalah salah satu dari dua
tsaqalaani, yaitu dua makhluq yang dibebani dengan syariat dan harus
mempertanggungjawabkan segala perbuatannya : jin dan manusia. Dua makhluq ini
berbeda dengan segenap makhluq yang lain yang tidak harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya. Jin dan manusia memiliki pilihan untuk
taat atau ingkar, sedangkan makhluq Allah yang lain tidak memiliki pilihan
karena pilihan mereka hanya satu : taat kepada Allah. Langit dan bumi
seluruhnya tunduk dan patuh kepada Allah secara sukarela, dengan cara mereka
sendiri-sendiri. Sedangkan jin dan manusia ada yang taat dan ada pula yang
ingkar. Dahulu kala Allah telah menawarkan amanah kekhalifahan kepada langit,
bumi, dan gunung-gunung, dan semua menolaknya, akan tetapi manusia mau
menerimanya. Oleh karena itu, manusia telah diberikan oleh Allah berbagai
potensi untuk bisa mengemban tugas dan amanahnya tersebut. Jika seorang manusia
sangat taat kepada Allah, derajatnya bisa lebih tinggi daripada malaikat,
karena malaikat memang diciptakan untuk taat semata sementara manusia taat
karena pilihannya. Akan tetapi jika seorang manusia ingkar kepada Allah, derajatnya
bisa lebih rendah daripada binatang, karena binatang tidak memiliki akal
pikiran sementara manusia memiliki akal pikiran.
PENDAPAT : HAKIKAT MAUSIA
Seperti
yang sudah di jelaskan oleh sumber diatas, menurut saya pengertian hakikat manusia
lebih kepada tujuan manusia di ciptakan. Karena Tuhan tidak pernah menciptakan
sesuau dengan sia-sia, begitu pula dengan menciptakan manusia. Namun, terkadang
manusia itu sendiri tidak menyadari untuk apa dirinya diciptakan. Alasan sederhana
yang sering dikemukakan tentang penciptaan manusia adalah untuk beribadah
kepada Tuhan. Dalam hal ini bukan hanya diperuntukan untuk umat Islam tetapi
untuk semua manusia yang beragama dan mengakui keberadaan Tuhan.
Manusia
atau lebih tepatnya makhluk hidup diciptakan dengan memiliki ruh yang digunakan
untuk menggerakan raganya. Mereka senang tiasa bergerak untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya demi kelangsungan hidupnya kelak. Manusia juga di anugrahi
dengan akal dan pikiran,
itu yang membedakan manusia dengan makhluk hidup
lainya. Manusia dapat berpikir rasional yaitu cara berpikir dengan
mempertimbangkan logika seseorang dan sesuai dengan kenyataan yang ada,
istilahnya masuk di akal. Manusia yang sebenarnya atau yang baik iyalah manusia
yang mampu berpikir positif terhadap segala hal dan mampu mengontrol emosi
ataupun dirinya. Selain memiliki akal dan ppikiran manusia juga memiliki hati
nurani, yang mendorong dirinya untuk selalu berbuat baik kepada diri sendiri
maupun orang lain demi terwujudnya kehidupan yang sejahtera.
Manusia begitu juga semua makhluk hidup akan
mengalami proses berkembang baik secara fisik maupun psikis. Kemampuan tumbuh
dan berkembang inilah yang menyebabkan manusia memiliki banya sekali potensi
bahkan tak terbatas. Namun potensi tersebut bukanlah potensi yang mampu
melebihi kemampuan Tuhan. Di dalam diri manusia juga terdapat hal baik dan hal
buruk. Karena tuhan menciptakan segala sesuatunya dengan berpasang-pasangan ada
yang positif ada pula yang negative.
Ada manusia yang taat ke pada Tuha-Nya dan
ada pula yang tidak seperti dalam agama Islam yang telah menjelaskan bahwa
orang yang sanggat taat kepada Gusti Allah akan di tinggikan drajatnya bahkan
hingga melebihi malaikat. Namun jika seseorang yang tidak taat kepada GUsti
Allah akak di rendahkan drajatnya, baah kan lebih rendah dari seekor binatang.
Manusia
adalah makhluk hidup yang sangat di pengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya. Lingkungan
yang bertahap, yaitu dimulai dari sejak kita kecil hingga dewasa. Dari lingkungan
keluarga berkembang ke lingkungan di sekolah lalu lingkungan pergaulan. Lingkungan-lingkungan
tersebut adalah lingkungan yang mampu membawa dampak positif bagi manusia. Terutama
lingkungan pergaulan karena pergaulan yang negative mampu merusak fisik maupun
mental manusia. Seperti pepatah mengatakan “jika kita berteman dengan tukang
parfum maka kita akan bau wangi, tetapi jika kita berteman dengan tukang ikan
maka kita juga akan ikut berbau amis”. Namun kmbali lagi kepada diri kita
sendiri mampukah kita memilih mana pergaulan yang baik dan yang buruk bagi diri
kita. Bahkan ada beberapa kasus bahwa manusia dapat hidup tumbuh dan berkembang
tanpa pengaruh dari lingkungan di sekitarnya. Ia hanya mengandalkan insting dan
jiwa kemanusiaanya saja. Tentu itu tidaklah baik karena manusia tercipta
sebagai makluk social dan tidahlah mungkin manusia akan tetap hidup tanpa
adanya interaksi social.
0 komentar:
Posting Komentar