Rabu, 24 April 2013

ANI DAN BUDI : Part I


              Budi dan Ani adalah dua sosok yang saling tak kenal mereka di pertemukan ketika mereka masuk di salah satu sekolah negri menengah pertama yang sama di Jakarta sebut saja SMPN Pojok Jakarta. Pada waktu itu Budi dan Ani kebetulan satu kelas di kelas 1A. Budi merupakan salah satu siswa yang masuknya terlambat, iya terlambat masuk hingga satu minggu dan melewatkan Masa Orientasi Sekolah. Ani menebak bahwa Budi adalah salah satu siswa yang “membeli bangku”, tapi Ani tidak memperdulikanya. Apalagi Ani tidak terlalu mengenalnya mungkin karena Budi tidak mengikuti Masa Orientasi Sekolah.

            Kisah Ani dan Budi berjalan datar seperti anak SMP kebanyakan mungkin juga karena merekan hanya berteman biasa. Hingga kenaikan kelas 2 Ani dan Budi mendapatkan kelas yang berbeda, Ani mendapatkan kelas 2B dan Ani tidak terlalu mengingat Budi mendapatkan kelas mana mungkin 2D, kisah mereka pun masih datar. Diakhir semerter Ani sibuk dengan pacar barunya sebut saja Upik anak kelas 2F yang merupakan cowok paling cool incaran semua siswi di sekolahnya. Ani merasa bangga karena wajahnya yang hanya standar rata-rata  tapi dia mampu mendapatkan cowok yang diatas rata-rata. Ia merasa mampu mengalahkan cewek-cewek lain  yang lebih cantik darinya. Sejenak Ani merasa menjadi siswi paling cantik di sekolah. Tidak terasa waktu terus berjalan hingga kenaikan kelas 3. Mungkin karena setiap harinya Ani merasa bahagia berpacaran dengan Upik hingga ia tidak menyadari betapa cepatnya waktu melewati kebahagiaan mereka. Ani membaca papan mading dengan teliti mencari namanya. Ketika ia menemukan namanya di kelas 3B ia berharap menemukan nama Upik di kelas yang sama. Ia berharap dapat satu kelas dengan Upik agar hubunganya dengan Upik dapat terasa lebih dekat. Namun papan mading berkata lain Ani tidak menemukan nama Upik di kelas yang sama denganya, ternyata Upik mendapatkan kelas 3H. Ani sedikit kecewa, tetapi Ani tetap senang karena meskipun ia tidak sekelas dengan Upik, Upik tetap masih menjadi miliknya. Tanpa Ani sadari bahwa nama Budi berada pada daftar kelas yang sama dengannya yaitu 3B. Ani tak menghiraukanya.

            Beberapa bulan berlalu di kelas 3, Ani dan budi menjadi teman, mungkin lebih dari teman yaitu sahabat. Persahabatan itu muncul karena rasa solidaritas yang tinggi, rasa nyaman atau mungkin karna Ani sebelumnya telah mengenal Budi. Selain Budi ia juga memiliki sahabat lain yaitu Joni, Agus, Ian, Mela dan Reta. Mereka semua sangat dekat, meskipun Ani dekat dengan semua teman satu kelasnya tetapi Ani lebih dekat dengan mereka berenam. Ani dan sahabat-sahabatnya sering menghabiskan waktu bersama dirumah Mela untuk belajar bersama, mengerjakan tugas, menonton film atau hanya sekedar bersenda gurau berbagi kebahagiaan, canda dan tawa melepaskan penat yang ada setelah belajar seharian. Tetapi Ani tidak pernah melupakan pacarnya, Upik yaitu seseorang yang mampu memberikan ia kebahagiaan lebih dari siapapun.


            Pada akhir semester pertama sebuah masalah menimpa Ani, masalah yang sangat besar menurut Ani. Upik memutuskanya secara sepihak melalui SMS, hingga saat ini Ani masih mengingat isi dari SMS itu “Hai Ani, kita putus ya? Tadi Upik abis nembak cewe anak sekolah lain, eh Upik diterima, yaudah slamat tinggal ya Ani!!” Ani tak mampu menahan rasa sakit, hingga rasanya jantungnya sejenak berhenti berdetak. Di dalam hatinya Ani terus bertanya mengapa Upik tega melakukan semua ini padanya, padahal sebelumya hubunganya dengan Upik baik baik saja, Ani tidak terima dan terus mencari jawabnya. Kini bagi ani matahari takan pernah secerah kemarin dan Bulan takkan pernah seindah disaat dirinya masih bersama Upik. Ani pun berubah ia yang ceria berubah menjadi pribadi yang pendiam. Para sahabatnya pun mulai menghawatirkanya termasuk Budi.

            Hingga pada satu ketika Ani mengetahui jawaban mengapa Upik meninggalkanya, ternyata bukan karna anak sekolah lain tapi karena seorang cewek teman sekelas ani ketika di 2B dan kini sekelas dengan Upik di 3H sebut saja Iin. Ternyata Iin lah penyebab keretahan hubungan Ani dan Upik. Ani tidak terima seseorang yang dulu ia anggap teman tetapi malah menusuknya dari belakang. Ani berfikir keras memutar otaknya kesana kesini mencari cara agar Upik kembali padanya dan berpaling dari Iin, padahal padasaat itu teman-temanya sedang pusing memikirkan soal UN yang ditambah satu mata pelajaran yaitu IPA, Ani mengabaikanya karena perasaanya yang ia anggap lebih penting dari pada UN.

            Ani mendapatkan sebuah ide, ia mengutarakanya kepada Joni. Joni sangat kaget dengan ide yang telah dipikirkan Ani. Ani berfikir jika ia mempunyai pacar lagi ada kemungkinan Upik akan ceburu kepadanya karena Ani yakin jika Upik masih memiliki perasaan kepadanya, mengapa begitu? Karena Upik pernah mengatakan kepada Ani bahwa Ani lah “Pacar Terbaik” yang pernah dimiliki oleh Upik. Tapi tak mungkin Ani mendapatkan pacar dalam waktu cepat, karna prosesnya tak akan semudah itu. Ani meminta tolong kepada Joni untuk memilihkan salahsatu dari tga kandidat yang telah dipilih ani untuk menjadi pacar barunya. Betapa lebih kagetnya lagi ketika Joni tau bahwa ketiga kandidat tersebut adalah sahabat-sahabat Ani kecuali Joni dan tentunya kecuali Mela dan Reta karena mereka berdua adalah perempuan. Ketiga kandidat tersebut adalah Agus, Ian dan Budi.

            Pertama Ani dan Joni menyeleksi Agus dengan pendapat mereka sendiri. Dengan seketika Agus dieliminasi dari bayangan mereka karena pada saat itu Agus telah memiliki  pacar, padahal pribadi Agus yang cuek sangat cocok jika di jadikan “Pacar Pelampiasan”. Kandidat kedua Ian, Joni beranggapan jika Ani menjadikan Ian pacar pelampiasan itu akan membuat trauma karena selama ini Ian belum pernah pacaran, Ani berpikir ia tidak akan setega itu. Kandidat terakhir Budi, mau tidak mau Ani menentukan bahwa Budi yang akan menjadi pacar pelampiasanya karena hanya Budi Kandidat yang tersisa, lagi pula Ani telah mengenal Budi dari kelas 1 jadi tentu sangat bagi Ani untuk mendekati Budi, Ani berfikir jika satu saat nanti Budi mengetahui  rencana ini Budi pasti mengerti apa yang Ani lakukan dan memakluminya.

            Ani memulai langkahnya untuk mendekati Budi, dengan memberikan Budi lebih dari biasanya, lebih dari sahabat. Dengan beberapa minggu Budi telah merasakan perubahan yang terjadi pada Ani. Rupanya Budi menaruh perasaan yang lebih karena perhatian Ani kepadanya. Budi merespon perhhatian Ani dengan memperhatikan Ani lebih dari biasanya pula. Ani merasa senang karena ia telah berhasil memancing Budi untuk masuk kedalam ide gilanya. Ani merasa bahwa sebentar lagi Ani akan mendapatkan Upik kembali.

            Ketika keenam sahabat Ani main kerumah Ani termasuk Budi. Ani dan sahabat-sahabatnya menghabiskan waktu bersama seperti biasanya dengan penuh canda tawa. Perlu diketahui ketika Ani terpuruk kehilangan Upik hanya enam sahabatnya yang mampu menghiburnya. Tiba-tiba Budi mengajak Ani keruang TV, dengan salah tingkah Budi mencoba mengungkapkan apa yang ia rasakan kepada Ani. Melihat itu semua rasanya ingin sekali Ani tertawa karena tebakanya tepat bahwa hari ini budi pasti akan menyatakan perasaanya kepada Ani. Ani telah mempersiapkan jawaban bahwa ia akan bersedia menjadi pacar Budi. Benar sekali tebakan Ani, Budi menyatakan perasaanya kepada Ani, Budi berkata bahwa iya menyukai Ani iya juga menanyakan apakah Ani ingin menjadi pacarnya atau tidak. Tetapi belum selesai perkataan Budi, Budi berkata jujur kepada Ani bahwa ia menyukai Ani sejak keduanya masih sama-sama duduk di kelas 1A. Ani terkejut hingga iya tak mampu menjawab pertanyaan Budi yang jawabanya telah ia siapkan tadi. Sebelum Ani menjawab Budi kembali berkata bahwa Ani tak perlu menjawab pertanyaannya sekarang tersera Ani ingin menjawabnya kapan mungkin karena Budi melihat Ani yang kebingungan untuk menjawab. Dengan cepat dan tanpa berfikir Ani berkata bahwa ia akan menjawab pertanyaan Budi besok karna tak mungkin ia menjawabnya sekarang setelah pernyataan Budi yang mengejutkan.

            Semalaman Ani memikirkan jawaban yang akan ia berikan kepada Budi. Jika jawabanya “YA” mungkin semua ini akan terlalu menyakitkan untuk Budi jika ia mengetahui yang sebenarnya. Perasaan tulus Budi yang dibalas dengan kebohongan oleh Ani. Budi pasti keceawa dan apakah nantinya Budi akan membenci Ani? Tetapi jika jawabanya “TIDAK” ide dan rencana Ani akan sia-sia, dan tujuanya untuk mendapatkan Upik kembali akan gagal. Tanpa pikir panjang dan tanpa memikirkan perasaan Budi, Ani memutuskan untuk menerima Budi. Ia berpikir prioritas utama iyalah mendapatkan Upik kembali, masalah Budi akan membecinya atau tidak itu urusan nanti.   Bagai mana cerita selanjutnya? To be Continue..

0 komentar:

Posting Komentar