Budi
dan Ani adalah dua sosok yang saling tak kenal mereka di pertemukan ketika
mereka masuk di salah satu sekolah negri menengah pertama yang sama di Jakarta
sebut saja SMPN Pojok Jakarta. Pada waktu itu Budi dan Ani kebetulan satu kelas
di kelas 1A. Budi merupakan salah satu siswa yang masuknya terlambat, iya
terlambat masuk hingga satu minggu dan melewatkan Masa Orientasi Sekolah. Ani
menebak bahwa Budi adalah salah satu siswa yang “membeli bangku”, tapi Ani
tidak memperdulikanya. Apalagi Ani tidak terlalu mengenalnya mungkin karena Budi
tidak mengikuti Masa Orientasi Sekolah.
Kisah
Ani dan Budi berjalan datar seperti anak SMP kebanyakan mungkin juga karena
merekan hanya berteman biasa. Hingga kenaikan kelas 2 Ani dan Budi mendapatkan
kelas yang berbeda, Ani mendapatkan kelas 2B dan Ani tidak terlalu mengingat Budi
mendapatkan kelas mana mungkin 2D, kisah mereka pun masih datar. Diakhir
semerter Ani sibuk dengan pacar barunya sebut saja Upik anak kelas 2F yang
merupakan cowok paling cool incaran semua siswi di sekolahnya. Ani merasa
bangga karena wajahnya yang hanya standar rata-rata tapi dia mampu mendapatkan cowok yang diatas
rata-rata. Ia merasa mampu mengalahkan cewek-cewek lain yang lebih cantik darinya. Sejenak Ani merasa
menjadi siswi paling cantik di sekolah. Tidak terasa waktu terus berjalan
hingga kenaikan kelas 3. Mungkin karena setiap harinya Ani merasa bahagia
berpacaran dengan Upik hingga ia tidak menyadari betapa cepatnya waktu melewati
kebahagiaan mereka. Ani membaca papan mading dengan teliti mencari namanya. Ketika
ia menemukan namanya di kelas 3B ia berharap menemukan nama Upik di kelas yang
sama. Ia berharap dapat satu kelas dengan Upik agar hubunganya dengan Upik
dapat terasa lebih dekat. Namun papan mading berkata lain Ani tidak menemukan
nama Upik di kelas yang sama denganya, ternyata Upik mendapatkan kelas 3H. Ani
sedikit kecewa, tetapi Ani tetap senang karena meskipun ia tidak sekelas dengan
Upik, Upik tetap masih menjadi miliknya. Tanpa Ani sadari bahwa nama Budi
berada pada daftar kelas yang sama dengannya yaitu 3B. Ani tak menghiraukanya.
Beberapa
bulan berlalu di kelas 3, Ani dan budi menjadi teman, mungkin lebih dari teman
yaitu sahabat. Persahabatan itu muncul karena rasa solidaritas yang tinggi,
rasa nyaman atau mungkin karna Ani sebelumnya telah mengenal Budi. Selain Budi
ia juga memiliki sahabat lain yaitu Joni, Agus, Ian, Mela dan Reta. Mereka
semua sangat dekat, meskipun Ani dekat dengan semua teman satu kelasnya tetapi
Ani lebih dekat dengan mereka berenam. Ani dan sahabat-sahabatnya sering
menghabiskan waktu bersama dirumah Mela untuk belajar bersama, mengerjakan
tugas, menonton film atau hanya sekedar bersenda gurau berbagi kebahagiaan,
canda dan tawa melepaskan penat yang ada setelah belajar seharian. Tetapi Ani
tidak pernah melupakan pacarnya, Upik yaitu seseorang yang mampu memberikan ia
kebahagiaan lebih dari siapapun.
Pada akhir
semester pertama sebuah masalah menimpa Ani, masalah yang sangat besar menurut
Ani. Upik memutuskanya secara sepihak melalui SMS, hingga saat ini Ani masih
mengingat isi dari SMS itu “Hai Ani, kita putus ya? Tadi Upik abis nembak cewe anak
sekolah lain, eh Upik diterima, yaudah slamat tinggal ya Ani!!” Ani tak mampu
menahan rasa sakit, hingga rasanya jantungnya sejenak berhenti berdetak. Di
dalam hatinya Ani terus bertanya mengapa Upik tega melakukan semua ini padanya,
padahal sebelumya hubunganya dengan Upik baik baik saja, Ani tidak terima dan
terus mencari jawabnya. Kini bagi ani matahari takan pernah secerah kemarin dan
Bulan takkan pernah seindah disaat dirinya masih bersama Upik. Ani pun berubah ia
yang ceria berubah menjadi pribadi yang pendiam. Para sahabatnya pun mulai
menghawatirkanya termasuk Budi.
Hingga
pada satu ketika Ani mengetahui jawaban mengapa Upik meninggalkanya, ternyata
bukan karna anak sekolah lain tapi karena seorang cewek teman sekelas ani ketika
di 2B dan kini sekelas dengan Upik di 3H sebut saja Iin. Ternyata Iin lah
penyebab keretahan hubungan Ani dan Upik. Ani tidak terima seseorang yang dulu
ia anggap teman tetapi malah menusuknya dari belakang. Ani berfikir keras
memutar otaknya kesana kesini mencari cara agar Upik kembali padanya dan berpaling
dari Iin, padahal padasaat itu teman-temanya sedang pusing memikirkan soal UN
yang ditambah satu mata pelajaran yaitu IPA, Ani mengabaikanya karena perasaanya
yang ia anggap lebih penting dari pada UN.
Ani
mendapatkan sebuah ide, ia mengutarakanya kepada Joni. Joni sangat kaget dengan
ide yang telah dipikirkan Ani. Ani berfikir jika ia mempunyai pacar lagi ada
kemungkinan Upik akan ceburu kepadanya karena Ani yakin jika Upik masih
memiliki perasaan kepadanya, mengapa begitu? Karena Upik pernah mengatakan
kepada Ani bahwa Ani lah “Pacar Terbaik” yang pernah dimiliki oleh Upik. Tapi
tak mungkin Ani mendapatkan pacar dalam waktu cepat, karna prosesnya tak akan
semudah itu. Ani meminta tolong kepada Joni untuk memilihkan salahsatu dari tga
kandidat yang telah dipilih ani untuk menjadi pacar barunya. Betapa lebih
kagetnya lagi ketika Joni tau bahwa ketiga kandidat tersebut adalah
sahabat-sahabat Ani kecuali Joni dan tentunya kecuali Mela dan Reta karena
mereka berdua adalah perempuan. Ketiga kandidat tersebut adalah Agus, Ian dan
Budi.
Pertama
Ani dan Joni menyeleksi Agus dengan pendapat mereka sendiri. Dengan seketika
Agus dieliminasi dari bayangan mereka karena pada saat itu Agus telah
memiliki pacar, padahal pribadi Agus
yang cuek sangat cocok jika di jadikan “Pacar Pelampiasan”. Kandidat kedua Ian,
Joni beranggapan jika Ani menjadikan Ian pacar pelampiasan itu akan membuat
trauma karena selama ini Ian belum pernah pacaran, Ani berpikir ia tidak akan
setega itu. Kandidat terakhir Budi, mau tidak mau Ani menentukan bahwa Budi
yang akan menjadi pacar pelampiasanya karena hanya Budi Kandidat yang tersisa,
lagi pula Ani telah mengenal Budi dari kelas 1 jadi tentu sangat bagi Ani untuk
mendekati Budi, Ani berfikir jika satu saat nanti Budi mengetahui rencana ini Budi pasti mengerti apa yang Ani
lakukan dan memakluminya.
Ani
memulai langkahnya untuk mendekati Budi, dengan memberikan Budi lebih dari
biasanya, lebih dari sahabat. Dengan beberapa minggu Budi telah merasakan
perubahan yang terjadi pada Ani. Rupanya Budi menaruh perasaan yang lebih
karena perhatian Ani kepadanya. Budi merespon perhhatian Ani dengan
memperhatikan Ani lebih dari biasanya pula. Ani merasa senang karena ia telah
berhasil memancing Budi untuk masuk kedalam ide gilanya. Ani merasa bahwa
sebentar lagi Ani akan mendapatkan Upik kembali.
Ketika
keenam sahabat Ani main kerumah Ani termasuk Budi. Ani dan sahabat-sahabatnya menghabiskan
waktu bersama seperti biasanya dengan penuh canda tawa. Perlu diketahui ketika
Ani terpuruk kehilangan Upik hanya enam sahabatnya yang mampu menghiburnya.
Tiba-tiba Budi mengajak Ani keruang TV, dengan salah tingkah Budi mencoba
mengungkapkan apa yang ia rasakan kepada Ani. Melihat itu semua rasanya ingin
sekali Ani tertawa karena tebakanya tepat bahwa hari ini budi pasti akan
menyatakan perasaanya kepada Ani. Ani telah mempersiapkan jawaban bahwa ia akan
bersedia menjadi pacar Budi. Benar sekali tebakan Ani, Budi menyatakan
perasaanya kepada Ani, Budi berkata bahwa iya menyukai Ani iya juga menanyakan
apakah Ani ingin menjadi pacarnya atau tidak. Tetapi belum selesai perkataan Budi,
Budi berkata jujur kepada Ani bahwa ia menyukai Ani sejak keduanya masih
sama-sama duduk di kelas 1A. Ani terkejut hingga iya tak mampu menjawab pertanyaan
Budi yang jawabanya telah ia siapkan tadi. Sebelum Ani menjawab Budi kembali
berkata bahwa Ani tak perlu menjawab pertanyaannya sekarang tersera Ani ingin
menjawabnya kapan mungkin karena Budi melihat Ani yang kebingungan untuk
menjawab. Dengan cepat dan tanpa berfikir Ani berkata bahwa ia akan menjawab
pertanyaan Budi besok karna tak mungkin ia menjawabnya sekarang setelah pernyataan
Budi yang mengejutkan.
Semalaman
Ani memikirkan jawaban yang akan ia berikan kepada Budi. Jika jawabanya “YA”
mungkin semua ini akan terlalu menyakitkan untuk Budi jika ia mengetahui yang
sebenarnya. Perasaan tulus Budi yang dibalas dengan kebohongan oleh Ani. Budi
pasti keceawa dan apakah nantinya Budi akan membenci Ani? Tetapi jika jawabanya
“TIDAK” ide dan rencana Ani akan sia-sia, dan tujuanya untuk mendapatkan Upik
kembali akan gagal. Tanpa pikir panjang dan tanpa memikirkan perasaan Budi, Ani
memutuskan untuk menerima Budi. Ia berpikir prioritas utama iyalah mendapatkan
Upik kembali, masalah Budi akan membecinya atau tidak itu urusan nanti. Bagai mana cerita selanjutnya? To be
Continue..
0 komentar:
Posting Komentar